Bursa Ekuitas Eropa Melempem, Terseret Kejatuhan Saham Otomotif
Wednesday, May 01, 2024       04:24 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa berakhir lebih rendah, Selasa, karena terbebani suramnya laporan keuangan dari pabrikan otomotif, sementara investor juga menelaah kemungkinan merger antara dua bank Spanyol dan data yang menandakan perbaikan fundamental ekonomi.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup melemah 0,68% atau 3,45 poin menjadi 504,89, terseret kerugian 4,3% di sektor otomotif, penurunan terbesar di sektor tersebut sejak September 2022, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC ,  di Bengaluru, Selasa (30/4) atau Rabu (1/5) dini hari WIB.
Bursa regional utama juga berguguran. Di Jerman, Indeks DAX melorot 1,03% atau 186,15 poin menjadi 17.932,17, FTSE 100 Inggris turun 0,04% atau 2,90 poin menjadi 8.144,13 dan CAC Prancis berkurang 0,99% atau 80,22 poin menjadi 7.984,93.
Saham Volkswagen, Mercedes-Benz dan Stellantis anjlok antara 4% dan 10% setelah membukukan penjualan dan pendapatan kuartal pertama yang lebih rendah ketika mereka bersiap meluncurkan model baru, menghadapi biaya yang lebih tinggi dan terpukul oleh melemahnya permintaan mobil baru.
Di sisi merger dan akuisisi, BBVA merosot 6,6% setelah bank terbesar kedua dan saingannya yang lebih kecil, Sabadell, mengatakan mereka telah memulai negosiasi untuk menjajaki kemungkinan merger. Saham Sabadell melesat 3,5% karena berita tersebut.
Sementara itu, data menunjukkan ekonomi zona euro pulih pada kuartal pertama dari resesi ringan ketika Jerman kembali ke pertumbuhan, sedangkan inflasi relatif stabil, memperkuat alasan penurunan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa pada Juni.
"Pemulihan moderat yang berkelanjutan itu menempatkan zona euro pada jalur pertumbuhan yang lebih baik dari perkiraan pada 2024," kata Bert Colijn, ekonom ING Bank.
"Dengan inflasi yang relatif terkendali saat ini dan pengangguran di rekor terendah, kondisi ekonomi di zona euro membaik."
Indeks acuan STOXX mencapai titik volatil pada April dan diperdagangkan di bawah hampir 14% dari rekor tertingginya. Indeks tersebut mencatat penurunan bulanan pertamanya dalam enam bulan terakhir, yang disebabkan oleh tingginya suku bunga, ketegangan di Timur Tengah, dan ketidakpastian mengenai prospek kebijakan moneter ECB.
Sektor pertambangan dan energi berada pada jalur yang tepat untuk menjadi sektor dengan kinerja terbaik sepanjang April, sementara sektor jasa keuangan dan asuransi merupakan sektor yang paling terpukul.
Ketidakpastian mengenai kebijakan moneter Amerik Serikat menyusul data yang menunjukkan peningkatan biaya tenaga kerja pada kuartal pertama menyebabkan imbal hasil zona euro bergerak lebih tinggi, yang membebani ekuitas.
Di antara saham lain, HSBC melejit 4,1% menduduki puncak indeks blue chips STOXX50, setelah bank yang berfokus di Asia itu mengumumkan kinerja kuartalannya, rencana buyback saham dan pensiun mendadak CEO Noel Quinn.
Vonovia melonjak 3,9% dan mengungguli DAX Jerman setelah grup real estat terbesar di negara itu berbalik mencatat keuntungan pada kuartal pertama.
Grup engineering Finlandia, Cargotec, melambung 16,3% ke puncak STOXX 600 setelah merilis laporan keuangan kuartal pertama.
Perusahaan satelit SES ambles 14% karena menyetujui pembelian seluruh saham Intelsat Holdings senilai USD3,1 miliar dan melaporkan kinerja kuartal pertama. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM